Jumat, 03 Juli 2009

Sistem Urin..wkwkwk...^_^

Oleh: Udin Aneh..^^

Sistem urin merupakan salah satu sistem ekskresi dalam tubuh yang teridri dari :

1. 2 ginjal yang berfungsi mensekresikan sebagian besar produk sisa metabolisme
(urin).

2 . 2 ureter, suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih.

3. Kandung kemih, adalah organ tubuh yang mengumpulkan air kencing yang dikeluarkan oleh ginjal sebelum dibuang. Air kencing memasuki kandung kemih lewat ureter dan keluar lewat uretra.

4. 1 Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.

Dikutip dari wikipedia.com..^^


Fungsi utama ginjal :

Regulasi volume, osmolalitas elektrolit, dan konsentrasi asam basa cairan tubuh dengan mengekskresikan air dan elektrolit dalam jumlah yang cukup untuk mencapai keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh total.
Untuk mempertahankan konsentasi normalnya dalam cairan ekstraselular.

Fungsi ginjal yang kedua :

Ekskresi produk sisa metabolik termasuk urea, asam urat, kreatinin, serta metabolit berbagai hormon dan obat-obatan.

Fungsi endokrin ginjal :

Menghasilkan eritropoietin (penting dalam menghasilkan sel darah merah), renin (penting untuk regulasi tekanan darah), dan 1,25 dihidroksi vitamin D3 (penting dalam regulasi metabolisme Ca++

Dikutip dari Patofisiologi Price and Wilson... hal 890 ^^





Ginjal

Lokasi
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Struktur detail
Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.
Dikutip dari wikipedia.com ^^
Hubungan penting, ren dextra
Ke anterior: Glansula supraenalis, hepar, pars descendens duodenum, dan flexura coli dextra.
Ke posterior: Diaphragma, recessus costodiaphragmaticus, costa XII, musculus psoas major, musculus quadratus lumborum, dan musculus transversus abdominis, nervus subcostalis (T12), nervus iliohypogastricus, dan nervus ilioinguinalis (L1) berjalan ke bawah dan lateral.
Hubungan penting, ren sinistra
Ke anterior, Glandula suprarenalis, lien, gaster, pancreas, flexura coli sinistra, dan lengkung-lengkung jejenum.
Ke posterior, Diaphragma, recessus costodiaphragmaticus, costa XI (ren sinistra lebih tinggi daripada ren dexter) dan costa XII, dan musculus psoas, musculus quadraticus lumborum, dan musculus transversus abdominis, nervus subcostalis (T12), nervus iliohypogastricus, dan nervus ilioinguinalis (L1) berjalan ke bawah dan lateral.
Dikutip dari anatomi klinik snell hal 252.. ^^

Lokasi dan deskripsi

Ren mempunya peran mengatur keseimbangan air dan elektrolit di dalam tubuh dan mempertahankan keseimbangan asam-basa darah.

Ren terletak di belakang peritoneum, tinggi pada dinding posterior abdomen di samping kanan dan kiri columna vertebralis dan sebagian besar tertutup oleh arcus costalis.

Ren dextra terletak lebih rendah dibandingkan ren sinistra, dikarenakan adanya lobus hepatis dexter yang besar.

Bila diaphragma berkontraksi pada waktu respirasi, kedua ren turun ke arah vertikal sampai sejauh 1 inci (2,5) cm

Vena renalis, dua cabang arteria renalis, ureter, dan cabang ketiga arteria renalis, serta pembuluh-pembuluh limfatik dan serabut-serabut simpatis melalui hilum renale.

Hilum renale, pada kedua margo medialis ren yang cekung, terdapat celah vertikal yang dibatasi oleh pinggir-pinggir substansi ren yang tebal.

Sinus renales, hilum renale meluas ke suatu ruangan yang besar.

Dikutip dari anatomi klinik snell hal 250.. ^^

Selubung

Ren mempuyai selubung sebagai berikut :

1. Capsula fibrosa : meliputi dan melekat dengan erat pada permukaan luar ren.

2. Capsula adiposa : meliputi capsula fibrosa.

3. Fascia renalis : merupakan kondensasi jaringan ikat yang terletak di luar capsula adiposa serta meliputi ren dan glandula suprarenalis. Di lateral fascia ini melanjutkan diri sebagai fascia transversalis.

4. Corpus adiposum pararenale : terletak diluar fascia renalis dan sering dan sering didapatkan dalam jumlah besar. Corpus adoposum pararenale membentuk sebagian lemak retroperitoneal.

Capsula adiposa, fascia renalis, dan corpus adiposus pararenale menyokong dan memfiksasi ren pada posisimya di dinding posterior abdomen.

Dikuti dari anatomi klinik snell hal 250.. ^^



Struktur Ren

Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.

Mempunyai cortex renalis di bagian luar (berwarna coklat gelap), dan medulla renalis di bagian dalam (berwarna coklat lebih terang dibandingkan cortex).

Medulla renalis mempunyai selusin pyramides renales yang masing-masing mempunyai basis menghadap ke cortex renalis, dan apex yaitu papila renalis yang menonjol ke medial.

Columnae renales merupakan bagian cortex yang menonjol ke medulla di antara pyramides yang berdekatan.

Radii medullares merupakan bagian bergaris-garis yang membentang dari basis pyramides renales sampai ke cortex.

Pelvis renalis, sinus renalis merupakan ruangan di dalam hilum renale, berisi pelebaran ke atas ureter.

Pelvis renalis terbagi menjadi 2 atau 3 calices renales majores yang masing-masing akan bercabang menjadi 2 atau3 calices renales minores.

Papilla renalis, setiap calyx minor diinvaginasi oleh apex pyramid renalis.

Dikutip dari anatomi klinik snell hal 250 sampai 252.. ^^


Nefron sebagai unit fungsional ginjal

Masing-masing ginjal manusia terdiri dari kurang lebih 1 juta nefron, masing-masing mampu membentuk urin. Ginjal tidak dapat membentuk nefron baru, artinya akan terjadi penurunan nefron secara bertahap.

Berkurangnya fungsi ini tidak mengancam jiwa karena adanya perubahan adaptif dari sisa nefron tersebut dapat mengeksresikan air, elektrolit, dan produk sisa dalam jumlah yang tepat.

Setiap nefron terdiri dari: (1). glomerulus (sekumpulan kapiler glomerulus) yang dilalui sejumlah besar cairan yang difiltrasi dari darah, dan (2). Tubulus yang panjang tempat cairan hasil filtrasi diubah menjadi urin dalam perjalanannya menuju pelvis ginjal.

Dikuti dari fisiologi guyton hal 329..^^


Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh.
Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen.
Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
1. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
2. lapisan kaya protein sebagai membran dasar
3. selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular.
Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal.

Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi.
Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis.
Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
• tubulus penghubung
• tubulus kolektivus kortikal
• tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
Pembentukan urine
 Filtrasi darah di dalam glomerulus menghasilkan filtrat glomerulus (urine primer)
 Urine primer di reabsorsi di dalam tubulus konturtus proksimal untuk menyerap zat-zat yang masih berguna bagi tubuh. Dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder)
 Urine sekunder di augmentasi didalam tubulus konturtus distal menghasilkan urine
 Dalam keadaan normal urine mengandung air, urea,amonia, garam mineral, zat warna empedu, vitamin, obat-obatan dan hormon
Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.

Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.

Dikutip dari wikipedia.com.. ^^


Konsep Kunci

Ginjal melaksanakan fungsi utamanya dengan mengultrafiltrasikan plasma pada glomerulus, reabsorpsi selektif dan sekresi air serta zat-zat yang disaring sepanjang tubulus, dan mengekskresikan kelebihannya dalam urine.

Mekanisme ADH berperan penting dalam regulasi metabolisme air dan mempertahankan osmolalitas darah normal dengan merangsang rasa haus dan mengatur ekskresi air melalui ginjal dan osmolalitas urine.

3 jenis sel yang menyusun sawar filtrasi glomerulus yaitu, 1. sel epitel viseral membentuk lapisan luar glomerulus dan berisi podosit (prosesor kaki) yang berhubungan dengan dasar membran, 2. membran basalis membentuk lapisan tengah dinding kapilar, 3. sel-sel endotelial membentuk lapsan kapilar glomerular yang paling dalam.

Glomerular sangat permeabel terhadap air dan larutan terlarut, namun sebagian besar protein dan molekul besar lain serta sel-sel darah akan tertahan.

Aliran darah ginjal (RBF) adalah sekitar 1000 hingga 1200 ml/menit, atau 20 hingga 25% dari curah jantung. Aliran plasma ginjal (RPF) sekitar 660 ml/menit. Sekitar 20% plasma difiltrasi melalui glomerulus ke dalam kapul Bowman sebagai urine utama. Semua elemen plasma difiltrasi, terasuk air, elektrolit, dan nonelektrolit (ultrafiltrasi), kecuali untuk sel dara dan sebagian protein.

Sejumlah dua pertiga dari hasil ultrafiltrasi glomerular diabsorbsi kembali secara isoosmotik di tubulus proksimal, dan hanya sekitar 1% yang diekskresikan dalam urine.

Transpor ion atau molekul (reabsorbsi dan sekresi) di sepanjang tubulus erlangsung dengan mekanisme transpor aktif atau pasif. Molekul-molekul air bergerak secara osmosis atau molekul yang melewati membran semipermeabel.

Tubulus distal secara aktif mereabsorbsi Na+ dan menyekresi K+ dan H+ untuk regulasi keseimbangan asam asa dan elektrolit.






Terdapat dua tipe nefron pada ginjal :

1. nefron korteks dengan ansa henle yang pendek, yang hanya mampu mereabsorpsi secara isoosmotik. Dan
2. nefron justamedularis dengan ansa henle yang panjang (yang masuk ke dalam medula) bertanggung jawab terhadap multipikasi aliran balik dan pembentukan urine pekat.

Ekskresi urine yang diencerkan secara maksimal (hipoosmotik) berganutng pada kemampuan ginjal untuk menurunkan osmolalitas cairan tubular. Cabang asenden Henle tebal terebut bersifat permiabel terhadap air sehingga cairan tubular menjadi hipoosmotik. Cabang asenden henle tebal berperan dalam penganutan aktif Na+, K+, Cl-

Ekskresi yang dipekatkan secara maksimal (hiperosmotik) bergantung pada adanya osmolalitas medula interstisial yang tinggi. Ansa Henle bekerja sebagai penggali aliran balik konsentrsi urine, membentuk gradien konsentrasi dalam medula interstisial yang dipandu oleh transpor dalam cabang asenden henle tebal.

Dikutip dari Patofisiologi Price dan wilson hal 890 sampai 891...^^


Ureter

Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih. Panjang ureter adalah sekitar 20-30 cm dengan diameter maksimum sekitar 1,7 cm di dekat kandung kemih dan berjalan dari hilus ginjal menuju kandung kemih. Ureter dibagi menjadi pars abdominalis, pelvis,dan intravesikalis.
Dikutip dari wikipedia.com ^^
Ureter keluar dari hilum renale dan berjalan vertical ke bawah di belakang peritoneum parietale (melekat padanya) pada musculus psoas major, yang memisahkan ureter dari ujung processus tranversus vertebra lumbalis.
Ureter masuk ke pelvis dengan menyilang bifucartio arteria iliaca communis di depan articulation sacroiliaca. Ureter kemudian berjalan ke awah pada dinding lateral pelvis menuju ke daerah spina ishiadica dan berkelok ke depan untuk masuk ke angulus lateralis vesica urinaria.
Masing-masing ureter merupakan saluran muscular yang membentang dari ginjal sampai ke facies posterior vesica urinaria.
Dikutip dari anatomi klinik snell hal 254 dan 344.. ^^


Struktur
Dinding ureter terdiri atas mukosa, muskularis, dan adventisia.
Mukosa eridi dari epitel transisional dan lamina propria lebar. Epitel transisional terdiri atas beberapa lapis sel, lapisan terluar ditandai sel-sel kuboid besar.
Lamina propria terdiri atas jaringan ikat fibroelastis dengan fibroblas lebih padat di bawah epitel lebih padat dibandingkan dengan fibroblas di dekat muskularis yang lebih longgar.
Pada ureter bagian atas, muskularis terdiri atas lapisan otot polos longitudinal dalam dan sirkular luar.
Adventisia menyatu dengan jaringan ikat fibroelastis dan jaringan lemak disekitarnya yang mengandung banyak arteri, venul, dan saraf kecil.
Membran permukaan yang terlihat sebagai pita asidofilik sempit berfungsi sebagai sawar osmotik antara urine dan cairan jaringan.
Dikutip dari atlas histologi di Fiore.. hal 258 ^^
Fungsi Ureter
Ureter menembus dinding kandung kemih secara miring, dan membentuk katup yang mencegah aliran balik dari urin. Tonus normal otot detrusor di dalam kandung kemih cenderung akan menekan ureter, dengan demikian mencegah aliran balik urin di dalam kandung kemih.
Setiap gelombang peristaltik di sepanjang ureter meningkatkan tekanan di dalam ureter sehingga daerah yang menuju kandung kemih membuka dan memunginkan aliran urin ke dalam kandung kemih.
Ureter banyak dipersarafi oleh serabut saraf nyeri. Impuls nyeri juga menyebabkan refleks simpatis balik ke ginjal untuk mengkontriksi arteriol ginjal, sehingga menurunkan keluaran urin ginjal, hal ini sering disebut refleks ureterorenal dan penting untuk mencegah aliran cairan yang berlebihan ke pelvis ginjal pada keadaan ureter yang terbendung.
Urin merenggangkan kalises dan meningkatkan aktivitas pacemaker, yang kemudian akan memicu kontraksi peristaltik yang menyebar ke pelvis ginjal dan ke arah bawah di sepanjang uretar, dengan demikian memaksa urin mengalir dari pelvis ginjal ke arah kandung kemih.
Kontraksi peristaltik pada ureter diperkuat oleh rangsangan parasimpatis dan dihambat oleh rangsangan simpatis.
Dikutip dari Fisiologi Guyton dan Hall..... hal 329 sampai 330..^^
Vesika Urinaria (kandung kemih)
Struktur
Lapisan otot polos dinding vesika urinaria serupa dengan lapisan otot di ureter, kecuali ketebalannya. Dinding vesika urinaria terdiri atas mukosa, muskularis dan serosa pada permukaan seperior vesika urinaria.
Permukaan inferiornya ditutupi adventisia yang menyatu dengan jaringan ikat struktur-struktur di dekatnya. Mukosa vesika yang kosong tampak erlipa-lipat, namun lipatan ini hilang sewaktu vesika direnggangkan.
Muskularisnya tebal, dan ketiga lapisan di bagian leher vesika tersusun dalam berkas yang saling beranatoms dengan jarinan ikat longgar di antaranya.
Dikutip dari atlas histologi di fiore hal 258.. ^^
Korelasi Fungsional- Vesika Urinaria
Vesika Urinaria adalah organ yang fungsi utamanya adalah menampung urine. Lumen vesika urinaria dilapisi epitel transisional yang dapat merenggang atau membesar (berubah bentuk) saat diisi urine. Ciri epitel transisional berfungsi sebagai sawar osmotik efektif antara urine di dalam vesika dengan jaringan ikat di bawahnya.
Lokasi dan deskripsi
Vesika urinaria terletak tepat di belakang pubis, di dalam cavita pelvis. Vesika urinaria cukup baik menyimpan urine dan pada orang dewasa kapasitas maksimumnya kurang lebih 500 ml.
Apex vesicae dihubungkan dengan umbilicus oleh ligamentum umbilicale medianum (sisa urachus).
Basis, atau posterior vesicae, menghadap ke posterior dan berbentuk segitiga.
Facies superior vesicae diliputi peritoneum dan berbatasan dengan lengkung ileum atau colon sigmoideum.
Facies inferolateralis di bagian depan berbatasan dengan bantalan lemak retropubica dan pubis.
Collum vesicae diperahankan pada tempatnya oleh ligamentum puboprostaticum pada laki-laki dan ligamentum pubovesicale pada perempuan. Kedua ligamentum ini merupakan penebalan fascia pelvis.
Tunica mukosa sebagian besar berlipat-lipat pada vesika urinaria yang kosong dan lipatan-lipatan tersebut akan menghilang bila vesica urinaria terisi penuh.
Area tunica mukosa yang meliputi permukaan dalam basis vesika urinaria dinamakan trigonum vesicae Liutaudi.
Trigonum vesicae dibatasi di sebelah atas oleh rigi muscular yang berjalan dari muara ureter yang satu ke muara ureter yang lain dan disebut sebagai plica interureterica.
Uvula vesicae merupakan tonjolan kecil yang terletak di belakang ostium urethrae yang disebabkan oleh lobus medius prostatae yang ada di bawahnya.
Tunica muscularis vesica urinaria terdiri atas otot polos yang tersusun dalam tiga lapisan yang saling berhubungan yang disebut sebagai musculus detrusor vesicae.
Pada collum vesicae, komponen sirkular dari lapisan otot ini menebal membentuk musculus sphincter vesicae.
Dikutip dari anatomi klinik snell hal 345 samapai 347.. ^^
Pendarahan
Arteria
Arteria vesicalis superior dan inferior, cabang arteria iliaca interna.
Venae
Venae membentuk plexus venosus vesicalis, di bawah berhubungan dengan plexus venosus prostaticus, dan bermuara ke vena iliaca interna.
Aliran Limf
Pembuluh limf bermuara ke nodi iliaci interni dan externi.
Persarafan
Pesarafan vesica urinaria berasal dari plexus hypogastricus inferior. Serabut pascaganglionik simpatis berasal dari ganglion lumbalis pertama dan kedua lalu berjalan turun ke vesica urinaria melalui plexus hypogastricus.
Serabut preganglionik parasimpatikus yang muncul sebagai nervi splanchnici pelvici berasal dari nervus sacrales kedua, ketiga, dan keempat, berjalan melalui plexus hpogastricus menuju dinding vesica urinaria, di tempat ini serabut tersebut bersinaps dengan neuron postganglionik.
Saraf simpatis menghambat kontraksi musculus detrusor vesicae dan meangsang penutupan musculus sphincter vesicae. Saraf parasimpais merangsang kontraksi musculus detrusor esicae dan menghambat kerja musculus sphincter vesicae.
Dikutip dari anatomi klinik snell....hal 347..^^

Uretra
Uretra prostatika adalah struktur berbentuk bulan sabit dengan divertikula kecil di dalam lumennya, divertikula ini khususnya mencolok di dalam resesus uretra. Epitel uretra prostatika umumnya transisional dan terdapat stroma fibromuskular mengelilingi uretra, di sini terdapat lamina propria tipis.
Uretra pars Kavernosa
Sebagian uretra pars kavaernosa tampak dengan epitel bertingkat semu atau berlapis silindris. Lamina propria tipis menyatu dengan jaringan ikat di sekitar korpus spongiosum.
Banyak kantong mukosa atau lakuna uretra (Morgagni) dengan berbagai ukuran membentuk lumen uretra yang tidak teratur. Sebagian lakuna uretra ini mengandung sel mukosa. Kelenjar uretra dilapisi epitel yang serupa dengan epitel yang melapisi lumen uretra pars kavernosa.
Dikutip dari atlas histologi di Fiore..^^
Uretra adalah suatu tabung yang membawa urin dari kandung kemih ke luar. Pada pria, sperma juga melalui uretra selama ejakulasi. Pada wanita, uretra hanya merupakan organ perkemihan.
Dikutip dari wikipeda.com ^^
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
Uretra pada wanita
Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:
• pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
• pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens.
• pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
• pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
Histologi
Sel epitel dari uretra dimulai sebagai sel transisional setelah keluar dari kantung kemih. Sepanjang uretra disusun oleh sel epitel bertingkat torak, kemudian sel bertingkat kubis di dekat lubang keluar.
Terdapat pula kelenjar uretra kecil yang menghasilkan lendir untuk membantu melindungi sel epitel dari urin yang korosif.
Dikutip dari wikipedia.com ^^
Mikturisi

Edema

Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh, sebagai akibat ketidak seimbangan faktor-faktor yang mengontrol perpindahan cairan tubuh, antara lain gangguan hemodinamik sistem kapiler yang menyebabkan retensi natriun dan air, penyakit ginjal serta berpindahnya air dari intravaskular ke interstitium.

Volume cairan interstitial dipertahankan oleh hukum Starling, yaitu kecepatan dan arah perpindahan air dan zat terlarut termasuk protein antara kapiler dan jaringan sangat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan osmotik masing-masing kompartemen.
Edema terjadi pada kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan hidrostatik kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler atau peningkatan tekanan osmotik itertistial, atau penurunan tekanan osmotik plasma

Penjalaran Edema generalisata:
Penyebaran edema generalisata terutama diatur oleh gaya gravitasi yang memengaruhi gaya gravitasi yang memengaruhi tekanan hidrostatik kapiler. Dengan demikian edema biasanya terjadi pada tempat dengan tekanan hidrostatik yang paling tinggi (daerah yang rendah, misalnya daerah tungkai atau sacral pada pasien yang berbaring), atau pada tempat dengan tekanan intertisial yang paling rendah (daerah preorbital, muka, scrotal). Apabila daerah edema ditekan dengan jari, timbul lekukan yang akan menetap dalam beberapa saat karena cairan terdorong ke daerah lain; hal ini disebut pitting edema

Definisi
Ascites adalah adanya kelebihan cairan di selaput rongga. Secara klinis mencari dengan berbagai macam penyebab, tapi paling sering berkembang sebagai bagian dari decompensation dari sebelumnya asymptomatic kronis penyakit hati.
Dua faktor paling penting dalam produksi ascites disebabkan oleh penyakit hati kronis yang rendah tingkat albumin dalam darah dan meningkatkan tekanan di dalam cabang portal vein yang dijalankan melalui hati (hipertensi portal)

Dyspnoe

Defenisi
Perasaan yang bersifat subjektif berupa kesulitan (merasa tidak enak, merasa tidak nyaman) disaat bernafas. Sinonim lain yang dipergunakan pada dyspnea adalah “shortness of breath” merupakan keluhan yang sering dikemukakan oleh pasien.

Meskipun merasa tidak nyaman, dyspnea bukanlah sensasi seperti rasa sakit yang harus diusahakan pasien untuk menguranginya, justru pada dyspnea (sesak nafas) penderita tetap berusaha untuk tetap bernafas walaupun mengerahkan seluruh perangkat organ yang terlibat dalam sistem pernafasan. Semua orang dapat mengalami rasa ingin untuk meningkatkan kemampuan bernafasnya terlebih bila seseorang tersebut melakukan aktivitas yang melebihi kadar normal, misalnya di saat olah raga baik pada latihan sudah mencapai ukuran maksimal atau di saat akan mencapai maksimal. Sesak nafas (dyspnea) hendaklah dibedakan dari tachypnea dan hyperpnea. Di sini secara objektif dapat ditemukan adanya peningkatan tidal volume dan ventilasi menit.

Tiga faktor yang sering menyertai sensasi dispnea, yaitu :
1. Kelainan gas-gas pernafasan dalam cairan tubuh, terutama hiperkapnia dan hipoksia
2. Jumlah kerja yang harus dilakukan oleh otot-otot pernapasan untuk menghasilkan ventilasi yang memadai
3. Keadaan pikiran orang tersebut.
Seseorang menjadi sangat dispnea terutama akibat pembentukan karbon dioksida yang berlebihan dalam cairan tubuh. Namun, pada suatu waktu, kadar karbon dioksida dan oksigen dalam cairan tubuh dalam batas normal, tetapi untuk mencapai gas-gas ini dalam batas normal, orang tersebut harus bernapas dengan kuat. Pada keadaaan seprti ini, aktivitas otot-otot pernapasan yang kuat seringkali memberi sensasi dispnea pada orang tersebut.

Mekanisme
Pengetahuan tentang sensor yang dipergunakan dan fungsi yang terintegrasi dari otak diperlukan sekali untuk memahami mekanisme terjadinya sesak nafas (dyspnea). Elemen berikut ini haruslah ada untuk menganalisa terjadinya dyspnea tersebut, yaitu : reseptor sensoris, koneksi neurologi ke otak, pusat integrasi pada otak yang memproses informasi, koneksi kortikal dalam menginterpretasikan sensasi yang dirasakan, meskipun teori yang menjelaskan tentang dyspnea telah berkembang, namun kebenaran teori tersebut belumlah dapat diterima sepenuhnya sebagai hal yang benar. Pada tulisan di bawah ini dipaparkan tentang rangkaian stimulasi yang dapat menyebabkan atau membantu terjadinya sesak nafas (dyspnea), dinyatakan secara urutan numerikal sebagai berikut :
1. Rangsangan (kimia, thermal, psikis, fisis dan sebagainya).
2. Reseptor iritan pada parenkhime paru dan saluran nafas.
3. Juxta capillary receptor pada interstitial alveoli akan merespon perubahan pada compliance.
4. Otot pada dinding dada, persendian, costosternal junction dan diafragma memberikan respon berupa regangan, gerakan dan propriosepsi.
5. Carrotid bodi atau pusat respirasi pada CNS akan aktif melalui beberapa kombinasi rangsangan seperti hypercapnea, hypoxemia dan acidosis.
Tanpa memperhatikan alat sensor yang dipakai, pathway koneksi ke otak adalah nervus vagus dan nervus phrenicus akan menuju RAS pada brain stem.

Secara garis besar penyebab dyspnea terbagi 2 golongan besar :
1. Dyspnea pulmonal
2. Dyspnea non-pulmonal

Dyspnea pulmonal adalah dyspnea yang disebabkan murni kelainannya pada paru, sedangkan Dyspnea non-pulmonal adalah kelainan di luar paru yang melibatkan paru sebagai konsekuensi perjalanan kelainan/penyakit tersebut.
Kelainan di luar paru yang menyebabkan dyspnea :
a. Kelainan jantung :
- Gagal jantung kiri
- Penyakit pada katup mitralis/tricuspidalis
- Cardiomyopathy
- Kelainan jantung bawaan (congenital heart disease)
- Peningkatan abnormal pada cardiac output
b. Anemia
c. Berada ditempat ketinggian (High altitude)
d. Obesitas
e. Exercise yang berlebihan
f. Demam tinggi
g. Metabolik asidosis

Disamping bentuk dyspnea yang di atas ada pula bentuk dyspnea yang terjadi pada kondisi (keadaan) tertentu, namun penyakit yang mendasarinya tetap bersumber pada kelainan pulmonal atau non-pulmonal.
Dispnea berarti penderitaan mental yang diakibatkan oleh ketidakmampuan ventilasi untuk memenuhi kebutuhan udara. Atau air hunger. Faktor yang sering menyertai perkembangan sensasi dispnea. Satu kelainan gas pernapasan dalam cairan tubuh terutama hiperkapnia dan hipoksia. Jumlah kerja yang harus dilakukan oleh otot-otot pernapasan untuk menghasilkan ventilasi yg memadai keadaan pikiran org tersebut.

Asidosis Metabolik

DEFINISI

Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.

Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.

Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.
Tetapi kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma.

PENYEBAB

Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:

1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam.
Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.
Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).
Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I.
Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton.
Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.
3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya.
Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal.
Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.


# Penyebab utama dari asidois metabolik: Gagal ginjal
# Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)
# Ketoasidosis diabetikum
# Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
# Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida
# Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.

GEJALA

Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita merasakan mual, muntah dan kelelahan.
Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini.

Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan.
Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan kematian.

DIAGNOSA

Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan).
Darah arteri digunakan sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah.

Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbon dioksida dan bikarbonat dalam darah.

Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan penyebabnya.
Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali.
Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis.

Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran pH air kemih.

PENGOBATAN

Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya.
Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah.
Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat.

Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung.
Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya.
Bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.

I. ANATOMI THORAX

I. ANATOMI THORAX


Komponen-komponen Thorax
Thorax terletak antara leher dan perut. Cavum thorax terdiri dari jantung, paru-paru, trakea, esophagus dan pembuluh darah. Rangka thorax dibentuk oleh columna vertebralis, tulang costa, cartilago costa, dan sternum. Tulang-tulang tersebutlah yang melindungi cavum thorax dan beberapa organ abdomen, contohnya hati dan limpa.



Costa
Costa terdiri dari 12 pasang tulang rusuk, dimana dari 12 pasang tersebut terbagi menjadi:

- 7 pasang costa sejati, dimana costa-costa tersebut memiliki artikulasi dengan vertebra posterior dan dengan sternum di anterior melalui kartilago costa.

- 3 pasang costa palsu, dimana kartilago dari costa ke-8, ke-9, dan ke-10 memiliki artikulasi dengan kartilago costa di atas.

- 2 pasang costa melayang, dimana costa ke-11 dan ke-12 tidak memiliki artikulasi di anterior.




Sternum
Tulang sternum dapat di palpasi pada garis tengah (midline) bagian anterior thorax. Sternum terbagi atas beberapa regio, yaitu:

- Manubrium : memiliki facet untuk artikulasi dengan clavicula, kartilago costa ke-1 dan bagian atas dari kartilago costa ke-2. Di bagian inferior berartikulasi dengan corpus sternum pada sendi manubriosternal.

- Corpus

- Xifoid memiliki artikulasi atas dengan corpus pada sendi xifisternal. Xifoid biasanya tetap kartilaginosa sampai masa dewasa.

Informasi tambahan:
Persendian manubriosternal merupakan tempat dimana costa ke-2 melekat padanya, sehingga ini dapat menjadi acuan untuk menghitung jumlah tulang costa.


Rongga Intercostalis
Rongga ini dilapisi oleh tiga otot yang menyerupai dinding otot abdomen. Ketiga otot tersebut yaitu:

- M. Intercostalis Externus : otot ini berjalan mengisi rongga intercostalis dari vertebra posterior sampai di perbatasan kostokondral di anerior, kemudian otot ini terus berjalan ke depan sebagai membran yang tipis, secara kasat mata, otot ini akan terlihat seperti huruf V.

- M. Intercostalis Internus : otot ini berjalan mengisi rongga intecostalis dari sternum sampai ke angulus costa kemudian berjalan ke belakang sebagai suatu membran yang tipis, secara kasat mata, otot ini akan terlihat seperti huruf A.

- M. Intercostalis Intima (terdalam)

Innervasi (persarafan) dinding dada

Nervus intercostal adalah rami antererior primer dari n. Segmentalis torakalis. Hanya enam nervus teratas yang berjalan dalam rongga intercostalis, sisanya masuk ke dalam dinding anterior abdomen. Nervus intercostal berjalan melewati 11 costa, sedangkan costa ke 12 dilewati oleh nervus subcosta.
Adapun cabang-cabang n. Intercostalis adalah :

- n. Kutaneus anterior

- Cabang kolateral yang menyuplai otot di rongga intercostalis (juga disuplai oleh n. Intercostalis utama).

- Cabang sensoris dari pleura (nervus atas) dan peritonium (nervus bawah).
Yang merupakan perkecualian adalah:

- N. Inercostalis ke-1 bergabung dengan pleksus brakialis dan tidak memiliki cabang kutaneus anterior.

- N. Intercostalis ke-2 bergabung dengan n. Cutaneus medialis di lengan melalui cabang n. Interkostobrakialis. Oleh karena itu nervus ini menyuplai kulit ketiak dan sisi medial lengan.











2.
Cavum Thorax
Cavum thorax diisi oleh paru-paru dan cavum pleura, di bagian tengah paru-paru dan pleura disebut sebagai mediastinum. Daerah-daerah mediastinum diantaranya:

- Anterior mediastinum, terletak diantara pericardium dan sternum yang diisi oleh limfonodi.

- Middle mediastinum, yang di dalamnya terdapat pericardium dan jantung.
- Posterior mediastinum, terletak diantara pericardium dan collum vertebra, yang di dalamnya berisi esofagus, ductus toracicus, trunkus simpatis, dan aorta desenden.

ANATOMI DAN FISIOLOGI PARU-PARU

Paru-paru terletak sedemikian rupa sehingga setiap paru-paru berada di samping mediastinum. Oleh karenanya, masing-masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta struktur-struktur lain dalam mediastinum. Masing-masing paru-paru berbentuk konus dan diliputi oleh pleura viseralis. Paru-paru terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri, dan hanya dilekatkan ke mediastinum oleh radiks pulmonalis. Masing-masing paru-paru mempunyai apeks yang tumpul, menjorok ke atas dan masuk ke leher sekitar 2,5 cm di atas klavikula. Di pertengahan permukaan medial, terdapat hilus pulmonalis, suatu lekukan tempat masuknya bronkus, pembuluh darah dan saraf ke paru-paru untuk membentuk radiks pulmonalis.

Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan dibagi oleh fisura oblikua dan fisura horisontalis menjadi 3 lobus, yaitu lobus superior, medius dan inferior. Sedangkan paru-paru kiri dibagi oleh fisura oblikua menjadi 2 lobus, yaitu lobus superior dan inferior.

Setiap bronkus lobaris, yang berjalan ke lobus paru-paru, mempercabangkan bronkus segmentalis. Setiap bronkus segmentalis yang masuk ke lobus paru-paru secara struktural dan fungsional adalah independen, dan dinamakan segmen bronkopulmonalis. Segmen ini berbentuk piramid, mempunyai apeks yang mengarah ke radiks pulmonalis dan basisnya mengarah ke permukaan paru-paru. Tiap segmen dikelilingi oleh jaringan ikat, dan selain bronkus juga diisi oleh arteri, vena, pembuluh limfe dan saraf otonom.

Asinus adalah unit respiratori fungsional dasar, meliputi semua struktur dari bronkhiolus respiratorius sampai ke alveolus. Dalam paru-paru manusia, terdapat kira-kira 130.000 asini, yang masing-masing terdiri dari tiga bronkhiolus respiratorius, tiga duktus alveolaris dan 17 sakus alveolaris.

Alveolus adalah kantong udara terminal yang berhubungan erat dengan jejaring kaya pembuluh darah. Ukurannya bervariasi, tergantung lokasi anatomisnya, semakin negatif tekanan intrapleura di apeks, ukuran alveolus akan semakin besar. Ada dua tipe sel epitel alveolus. Tipe I berukuran besar, datar dan berbentuk skuamosa, bertanggungjawab untuk pertukaran udara. Sedangkan tipe II, yaitu pneumosit granular, tidak ikut serta dalam pertukaran udara. Sel-sel tipe II inilah yang memproduksi surfaktan, yang melapisi alveolus dan memcegah kolapnya alveolus.
Sirkulasi pulmonal memiliki aliran yang tinggi dengan tekanan yang rendah (kira-kira 50 mmHg). Paru-paru dapat menampung sampai 20% volume darah total tubuh, walaupun hanya 10% dari volume tersebut yang tertampung dalam kapiler. Sebagai respon terhadap aktivitas, terjadi peningkatan sirkulasi pulmonal.

Yang paling penting dari sistem ventilasi paru-paru adalah upaya terus menerus untuk memperbarui udara dalam area pertukaran gas paru-paru. Antara alveoli dan pembuluh kapiler paru-paru terjadi difusi gas yang terjadi berdasarkan prinsip perbedaan tekanan parsial gas yang bersangkutan.

Sebagian udara yang dihirup oleh seseorang tidak pernah sampai pada daerah pertukaran gas, tetapi tetap berada dalam saluran napas di mana pada tempat ini tidak terjadi pertukaran gas, seperti pada hidung, faring dan trakea. Udara ini disebut udara ruang rugi, sebab tidak berguna dalam proses pertukaran gas. Pada waktu ekspirasi, yang pertama kali dikeluarkan adalah udara ruang rugi, sebelum udara di alveoli sampai ke udara luar. Oleh karena itu, ruang rugi merupakan kerugian dari gas ekspirasi paru-paru. Ruang rugi dibedakan lagi menjadi ruang rugi anatomik dan ruang rugi fisiologik. Ruang rugi anatomik meliputi volume seluruh ruang sistem pernapasan selain alveoli dan daerah pertukaran gas lain yang berkaitan erat. Kadang-kadang, sebagian alveoli sendiri tidak berungsi atau hanya sebagian berfungsi karena tidak adanya atau buruknya aliran darah yang melewati kapiler paru-paru yang berdekatan. Oleh karena itu, dari segi fungsional, alveoli ini harus juga dianggap sebagai ruang rugi dan disebut sebagai ruang rugi fisiologis.
Fungsi paru-paru adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui hidung dan mulut. Pada waktu bernapas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkhial ke alveoli, dan dapat erat hubungan dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.
Hanya satu lapisan membran , yaitu membran alveoli-kapiler, memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini, dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.

Di dalam paru-paru, karbon dioksida adalah salah satu hasil buangan metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkhial dan trakhea, dinafaskan keluar melalui hidung dan mulut.
Empat proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmoner atau pernafasan eksterna :
1. Ventilasi pulmoner, atau gerak pernafasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar.
2. Arus darah melalui paru-paru
3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh
4. Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih mudah berdifusi daripada oksigen.

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan lebih banyak darah datang di paru-paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau sedikit O2. Jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak untuk memperbesar kecepatan dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi yang dengan demikian terjadi pengeluaran CO2 dan memungut lebih banyak O2.

11 Langkah Panjang Umur ...

Panjang umur, hidup sehat dan bahagia merupakan keinginan hampir setiap mahluk di dunia.

Sayangnya, kesibukan sehari-hari kerap membuat kita melupakan langkah-langkah dasar yang penting bagi kesehatan, kebahagiaan, dan umur panjang. Apa sajakah itu?

1. PERIKSA KESEHATAN MENYELURUH

Penting bagi para wanita untuk tidak lupa melakukan general check-up. Mulai dari usia 25 sampai dengan 64, semua wanita harus melakukan pemeriksaan dasar setiap tahunnya, termasuk mengukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah. Selain itu Anda juga perlu melakukan tes kolesterol, fungsi tiroid, dan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan rontgen yang diperlukan. Jangan lupa untuk memperbarui imunisasi, misalnya suntik tetanus, karena kita sering lupa bahwa suntikan tetanus hanya berlaku selama sepuluh tahun.

Yang lebih penting lagi adalah meminum obat-obatan sesuai dengan resep dokter terutama bila Anda mengidap tekanan darah tinggi, diabetes, atau tiroid agar hidup lebih sehat dan panjang umur.

Setiap wanita yang sudah aktif secara seksual, harus melakukan pemeriksaan pelvis setiap tahun. Bahkan jika sebelum usia 18 tahun telah aktif melakukan kegiatan seksual pemeriksaan pelvis rutin juga diperlukan.

Setiap bulan, pada awal menstruasi, anak-anak gadis harus mulai membiasakan diri untuk memeriksa sendiri payudara mereka. Walaupun ada pertentangan mengenai kapan sebaiknya melakukan mammografi, pada umumnya dilakukan antara usia 40 dan 50.

2. PERIKSA GIGI RUTIN

Semakin bertambah usia, semakin penting kita pergi ke dokter gigi untuk merawat gigi. Ada penyakit-penyakit tertentu yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Misalnya, risiko penyakit kardiovaskular dihubungkan dengan lepasnya gigi, dan penyakit periodontal dihubungkan dengan kelahiran yang prematur.

Berdasarkan penelitian, kanker pada bibir, lidah, pharynx dan mulut berdampak kurang lebih pada 30.000 orang setiap tahunnya. Penyakit ini membunuh hampir 8.000 orang setiap tahun atau satu orang per jam. Oleh karena itu jangan lupa untuk menggosok gigi dan membersihkan gigi Anda serta memeriksakannya ke dokter gigi secara teratur.

3. CINTAI DIRI ANDA

Jangan lupa untuk merawat diri sendiri. Bila Anda berkaca, apa yang Anda rasakan? Bahagiakah Anda? Gambaran diri sendiri dapat memberikan pengaruh yang luar biasa, baik positif maupun negatif pada kesehatan dan kebahagiaan. Apakah hubungan Anda dan pasangan merupakan hubungan yang sehat?

Pikirkan orang-orang yang Anda kasihi yang dekat dengan Anda. Apakah mereka menghormati Anda? Apakah Anda memilih orang-orang yang baik dengan Anda? Atau Anda memilih orang yang menyalahgunakan Anda? Penyalahgunaan dapat bersifat fisik tetapi dapat juga berupa penyalahgunaan seksual atau emosional. Bila Anda termasuk jenis orang yang susah menolak, mulai sekarang Anda harus dapat mengatakan "tidak". Belajar mengatakan "tidak" dapat merupakan cara yang bernilai untuk memastikan bahwa kebutuhan Anda terpenuhi. Ingat, Anda tidak dapat memaksakan diri Anda untuk memuaskan semua orang atau membuat semua orang menyukai Anda.

Bila merasa depresi ataupun gelisah, sebaiknya, segera konsultasikan dengan tenaga berpengalaman dalam bidangnya, seorang ahli dengan siapa Anda merasa nyaman untuk menceritakan keadaan pribadi Anda. Bila Anda berada dalam situasi dimana Anda disiksa secara fisik, Anda harus segera keluar dari tempat dan lingkungan tersebut. Hubungi polisi terdekat.

4. MENGELOLA STRES

Setiap orang pernah dan pasti mengalami stres. Stres ada yang baik, ada yang buruk. Stres merupakan kesempatan pada kehidupan rutin dan kesehatan Anda. Mendapatkan kenaikan gaji atau mendapat promosi merupakan stres juga, sama halnya dengan dipecat dari pekerjaan. Stres dapat merupakan faktor "penyumbang" penyakit dari segala sisi, mulai dari sakit punggung, insomnia sampai kepada kanker dan sindroma kelelahan yang kronis. Bila Anda stres yang berlebihan, sebaiknya pelajari teknis pengaturan beberapa stres dan turunkan risiko stres yang berhubungan dengan kesehatan.

5. PERLAMBAT TANDA KETUAAN

Jangan pernah keluar rumah tanpa kaca mata hitam dan body lotion yang mengandung tabir surya. Kaca mata hitam dan lotion berpelindung matahari penting untuk melindungi kulit sekitar mata dari kanker kulit, sekaligus memperlambat munculnya kerutan dan tanda-tanda ketuaan lainnya. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulainya.

6. OLAHRAGA TERATUR

Olahraga yang teratur meningkatkan harapan hidup dan memperbaiki kesehatan secara menyeluruh. Kegiatan fisik yang teratur dapat mengurangi risiko kanker (pada kasus-kasus tertentu risiko kanker dapat berkurang sebanyak lima puluh persen), penyakit jantung dan osteoporosis. Juga dapat mengurangi atau memperbaiki gejala menopause, pre menstrual syndrome (PMS), diabetes, dan sejumlah gejala penyakit lainnya.

Rasa percaya diri serta energi dapat ditingkatkan dengan berolah raga. Olah raga yang teratur juga membantu mencegah sakit punggung bagian bawah (low back pain). Hanya 30 menit, tiga sampai lima kali seminggu waktu yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan dengan berolah raga.

Bila merasa tidak mempunyai waktu untuk berolah raga, ingatkan diri Anda bahwa sesedikit apapun olah raga yang Anda lakukan tetap berguna daripada tidak sama sekali. Sekali Anda dapat melakukan olah raga secara rutin, Anda pasti akan merasa, diri Anda bertenaga yang dapat membuat Anda senang dan akan melakukan olah raga lebih banyak dari waktu minimum yang disarankan.

7. APA YANG DIMAKAN?

Apakah Anda penggemar makanan cepat saji? Atau Anda mengikuti diet khusus? Yang pasti, Anda harus mengimbangi jumlah makanan yang Anda makan dengan jumlah kegiatan yang Anda lakukan untuk menjaga ataupun untuk memperbaiki berat badan. Pastikan untuk memilih diet yang memasukkan daftar sejumlah buah dan sayur segar serta gandum.

Pilihlah makanan yang mengandung lemak berkadar rendah dan perhatikan jumlah garam, sodium, dan gula dalam makanan Anda. Pastikan porsi makanan Anda tidak berlebihan. Kurangi makan makanan cepat saji dan pilihlah makanan yang sehat kalau Anda terpaksa harus melakukannya.

8. STOP ROKOK!

Bila Anda seorang perokok, hentikan segera! Bila tidak, jangan pernah memulainya. Merokok meningkatkan risiko berbagai macam jenis penyakit kanker dan kardiovaskular, menopause lebih awal, masalah pada saat menstruasi dan masalah fertilitas.

Wanita hamil yang merokok berisiko melahirkan bayi prematur, melahirkan bayi dengan berat badan yang kurang, terlilit ari-ari, keguguran dan meninggal saat baru lahir. Nikotin dapat menyebabkan bayi-bayi tersebut mengidap sakit telinga, masalah pernafasan dan penyakit-penyakit lainnya yang memerlukan konsultasi dengan dokter anak.

9. BATASI KONSUMSI ALKOHOL

Pengaruh alkohol pada hati lebih berbahaya bagi wanita daripada bagi pria, terutama sirosis dan hepatitis. Jumlah wanita pecandu alkohol yang meninggal karena sirosis lebih banyak daripada pria pecandu alkohol. Selain itu alkohol meningkatkan risiko kanker payudara dan gangguan menstruasi yang dapat menimbulkan masalah kesuburan.

10. LAKUKAN SEKS AMAN

Bila Anda tidak melakukan hubungan seks yang monogami, jangan lupa menggunakan kondom selama berhubungan seks. Pil KB ataupun metode kontrasepsi lainnya tidak menjamin proteksi terhadap HIV/AIDS atau penyakit kelamin menular / infeksi lainnya.

11. BERKENDARA DENGAN AMAN

Jangan lupa untuk selalu mengenakan tali pengaman pada saat mengendarai mobil ataupun mengenakan helm pada waktu mengendarai motor. Tali pengaman telah menyelamatkan jutaan ribu orang setiap tahunnya. Mengenakan tali pengaman meningkatkan kesempatan Anda untuk selamat dari kecelakaan sebanyak empat puluh persen. Patuhi rambu-rambu lalu lintas dan jangan pernah minum/mabuk pada saat mengendarai kendaraan bermotor atau berada pada kendaraan yang dikendarai oleh supir yang minum/mabuk.